Page 1

0 koment

Kamis, 08 September 2011

Dear Diary




08:19
Waktu berjalan seperti biasa, tapi aku tidak!  Mungkin bukan waktu yang tidak bisa mengikutiku, tapi karena aku yang tidak bisa mengikuti waktu. Heh... Aku lambat dari kecepatan detik yang ada! itu sebab mengapa aku selalu menganggap waktu terlalu cepat berjalan. Padahal sekarang aku berharap bisa melewati tiap waktu dengan cepat.
Sungguh tidak ada kesinambungan antara hal yang ada dan hal yang aku inginkan. Sedangkan aku memaksakan diriku untuk menyatukan keduanya. Aku terlalu kecewa mengakui kelemahanku dalam mengatasinya.
Tapi aku ingin egois untuk yang satu ini. dengan begitu aku tidak hanya bisa menyalahkan, bukan menyeleseikan.

End,



02:03
Ternyata menerima adalah sesuatu yang sulit, aku pikir 'memberi' sekarang terasa lebih mudah. Mungkin karena apa yang aku dapatkan adalah hal 'buruk' bukan hal 'baik'
Sedih rasanya harus mengetahui, mulai sejak itu aku harus memikirkannya sendiri. Tak apa! Ini ada baiknya, hanya 'aku tidak bisa memahaminya sampai detik ini'

End,



03:04
Aku tak pernah merasa sekacau ini. Aku tak pernah bisa mengendalikan apapun, itu masalahnya! Bahkan untuk mengendalikan diriku sendiripun aku tidak bisa.
Benar-benar sial........................................................
Hehh,,,,,,,,,,,,,,,,,

End,



05:45
Mendadak hatiku sakit!
Ini bukan pertama kalinya. Meskipun begitu aku masih tidak bisa mengatasi hatiku yang selalu sakit.

NB: 'Mengapa ada seseorang yang berniat membuat hati orang lain sakit'
_Sesuatu yang dilakukan oleh orang yang mencintaimu_

End,

Cipta 1

0 koment


05:28

Entah apa...
Entah bagaimana aku memikirkannya.
Aku selalu bertumpu pada sesuatu yang buntu.
Kemanapun aku ingin berlari, disitu dinding tinggi menghalangi.
Bukan lagi kelelahan, bukan lagi keterbatasan.
Aku hingga berharap sesuatu merampas segalanya.

Aku masih beranggapan untuk segala ini adalah bualan seperti yang aku pikirkan.
Tapi tiap keinginanku merupakan kekosongan.
Tak ada dan tak akan ada apa-apa dari apa yang aku harapkan.
Biarpun aku mengemis, biarpun aku menderita.
Tak satu orangpun yang akan tahu menahu dan tak lagi ada yang akan menganggapnya tahu.

Aku tahu, tak seharusnya aku begini.
Aku tahu tak sepatutnya aku jadi seperti ini.
Karena itu aku berusaha berjuang untuk sesuatu yang masih kuragukan.
Mengusahakan dari sesuatu yang tidak aku tahu.
Mewujudkan untuk sesuatu yang masih tidak aku tahu.

Entah!
Segila apa diriku dari hari itu.
Sampai semua jalan merintangi pemikiranku.
Aku tak mampu membimbing rasa penasaranku, rasa penolakanku, dan rasa asa yang aku buat dalam hati.
Aku tak bisa lagi mengontrol apapun dari apapun dalam hidupku.
Dan aku tetap tidak tahu apa, bagaimana, dan untuk apa...

Lentera EmJe,

Quote 1

0 koment


05:13
  • Aku pikir aku itu istimewa, ternyata enggak!
  • Aku enggak mau hidup konyol, modal makan perasaan sama kata-kata bualan.
  • Dia memang tidak pernah berniat menjawab apapun atau tentang apapun.
  • Aku gak suka punya cowo yang suka sama cewe lain, meskipun cowo itu seseorang yang sangat aku cintai.